Kauman Wanadadi


Dulu saat masih sekolah di SD   negri 1 Wanadadi,setiap pulang selalu melewati Pasar ,kebiasaan untuk datang ketempat Nenek- nenek saya jualan di pasar,buat minta uang jajan he he,nenek dari pihak Ibu dan juga Nenek dari pihak Bapak,keduanya sama sama dagang pakaian di pasar Wanadadi,Mbah Rohimah Nenekku dari pihak Ibu,berjualan baju dan pakaian wanita,sementara Mbah Pawiro Putri,Nenek dari pihak Bapakku khusus berjualan Kain Jarit,Selendang dan Sarung.
Lumayan tiap hari Jam istirahat atau pulang sekolah datang dan duduk saja didepan dagangan Beliau,dikasih uang 50 rupiah,lumayan bisa buat beli Es dan jajanan kampung.

Keluarga besarku,terutama Simbah-simbahku hampir semua berjualan pakaian di Pasar Wanadadi,Mbah Darmo Putri,Mbah Abadi Putri,Mbah Abu Jafar Putri ( Ibunya Pak Ebiet G Ade),adalah pedagang-pedagang pakaian yang cukup terkenal di Wanadadi hanya Mbah Tarsono Putri yang berjualan Emas.

Tiap pulang sekolah saya sama teman teman biasanya tidak langsung pulang kerumah,tapi main dulu dan Kauman adalah tempat main yang menyenangkan,apalagi dekat dengan sungai pekacangan.
Di Kauman ini tinggal Sahabatku Amin Tejo Pramono ( Almarhum) yang masih ada hubungan kerabat denganku,saya senang mampir kerumah Tejo karena disana bisa pinjam majalah anak-anak seperti Bobo,Hai dll,karena sejak kecil saya senang sekali membaca.dan tidak bisa beli sendiri Majalah-majalah seperti itu.

Jalan menuju rumah Tejo,melewat rumah Mbah Abu Japar (Orang Tua Pak Ebiet G Ade),kalau lagi beruntung dan pas Pak Ebiet lagi dirumah,bisa menyaksikan Pak Ebiet main Gitar di depan Rumahnya..bagi saya orang menonton orang memetik gitar dan nyanyi adalah hal yang menarik,karena saat itu jarang sekali orang yang bisa main Gitar,
Guru SD ku Namanya Pak Bari yang Kakak Iparnya Pak Ebiet juga pintar main Gitar dan kalau pelajaran musik Beliau juga suka memetik Gitar di Sekolah.

Di Kauman ini juga terletak Masjid Sabilulrrosad,Masjid ini dibangun pada tahun 1938. Masjid Sabilur-Rosyad merupakan kategori Masjid Jami  yang sekarang ini sudah di renovasi menjadi Masjid Modern .
di Kauman ini semua aktifitas Keagamaan berpusat.Dulu ada Gedung Aisyiah yang setiap sore digunakan Ibu-Ibu untuk mengaji,dan sekarang Gedung Aisyiah sudah dijadikan TK Aisyiah .dan untuk kegiatan pengajian dan lain-lain sekarang dipindahkan ke Gedung Dakwah yang berada disebelah selatan Masjid.
Dibelakang TK Aisyiah terdapat juga SD Muhammadiyah,SD yang sekarang lumayan maju dan menjadi SD Favorite di Wanadadi..karena lulusannya ternyata mampu bersaing ketika melanjutkan ke sekolah menengah.
Ayahku adalah orang yang punya andil ikut merintis dan mendirikan sekolah ini,bahkan Almarhumah Ibu ku sampai harus menggadaikan sertipikat rumah nya untuk pinjam uang di Bank agar bisa membeli lahan untuk didirikan sekolah ini.
Dan yang luar biasa Ayahku juga baru baru ini menyumbangkan sebuah Mobil untuk operasional sekolah,meskipun bukan Mobil baru tapi sangat berarti sekali untuk menunjang operasional Sekolah.
Bukan bermaksud membanggakan Orang tua sendiri,tapi jujur saya merasa bangga atas apa yang dilakukan Ayahku,seumur hidup Beliau belum pernah punya Mobil,tapi ketika ada kesempatan dan kemampuan untuk membeli Mobil,justru disumbangkan untuk Sekolah dan Yayasan yang sangat dicintainya.

Setiap kali pulang ke Kauman,selalu saja ada kerinduan untuk mengenang masa-masa kecil dulu,untuk bisa berkumpul lagi dengan teman-teman main dan teman sekolah menjadi hal yang sangat sulit,karena hampir semua teman,pergi merantau dan mencari kehidupan ditempat lain.
Hanya ketika Lebaran saja ada harapan bisa kumpul dengan beberapa teman yang mudik ke kampung halaman.



Share:

0 comments:

Posting Komentar