(Gambar Ilustrasi )
Almarhum Kakek ku seorang pamong desa di Desaku dulu,dulu ada jabatan di Desa namanya Bau,kalau sekarang mungkin ketua RW,Jabatan ini dipegang sangat lama dari Jaman Lurah Mbah Asmo Pawiro yang kebetulan adalah Kakak dari Kakekku ( Kakek dari Lurah Wanadadi yang sekarang Mas Sigit Utoyo) sampai Lurah Mbah Khariri,bahkan sampai meninggalnya Kakekku masih menjabat sebagai Bau Desa Wanadadi.
Kakek ku Namanya Abu Wardi,nama yang menurutku sangat keren,saya tidak tahu Abu itu Nama marga atau apa,karena banyak orang-orang tua dulu yang memakai nama Abu di depan namanya,padahal kalau saya lihat silsilah tidak ada hubungan saudara,kalaupun ada sudah jauh sekali,selain kakekku yang memakai nama Abu,ada yang lain yaitu Abu Tafsir,Abu Yatin,Abu Talkhah,Abu Namir,Abu Japar ( Bapak nya penyanyi Ebiet G Ade).semuanya sudah meninggal dunia.
Sekarang kalau tidak salah hanya tinggal satu orang yang memakai nama Abu dan masih hidup yaitu Abu Duro ( semoga panjang umur)
Abu Wardi,Nama yang cukup
disegani pada zamannya,seorang pamong desa yang sangat tegas dan ditakuti dan
seorang penguasa pasar Wanadadi yang ditakuti para copet,maling dll.
Saya gak tahu gimana ceritanya
seorang Bau Desa juga bisa jadi penguasa pasar,karena tiap hari Kakek selalu
ada di Pasar dan malamnya dengan membawa Senter Panjang ( Isinya 5 Bateray ABC)
lumayan terang,karena desaku belum ada Listrik waktu itu.
Saya masih ingat kalau ada maling
atau copet tertangkap dan dibawah ke kelurahan pasti harus berhadapan dengan
Kakekku,se sangar apapun maling kalau sudah berhadapan dengan Kakek pasti ciut
nyalinya,karena pasti babak belur dihajar Kakek..he..he..he.
Saya banyak dengar cerita-cerita dari orang-orang tua bagaimana sepak terjang kakek,banyak hal yang membuat saya bangga menjadi cucu nya,meskipun ada juga pertanyaan yang tidak pernah terjawab sampai hari ini,apakah Kakek seorang Islam yang taat atau hanya seorang pembela Islam yang militan ketika ada yang mencoba mengusik Islam di Desaku.
Konon Zaman Kampungku belum ada
Listrik,tiap hari Kakek menyalakan Petromak di Masjid,dan setelah itu pulang
..he..he,gak ikut Sholat Jamaah.
Waktu Bapak saya kena masalah,Zaman Orde Baru,semua pegawai Negri adalah anggauta GOLKAR,kebetulah saat Itu Bapak adalah Ketua PHBI (Panitia Hari Besar Islam) pada suatu peringatan Hari Besar Islam,Panitia mengundang Dr.Zakiah Darajat ( waktu itu adalah tokoh PPP) untuk menjadi penceramah dan ternyata berbuntut panjang,ada yang melaporkan Bapak dan dibawa ke Koramil waktu itu.dan waktu itu Kakek marah sekali,sampai DanRamil waktu itu dimarahi Habis-habisan sama Kakek ku ( nekad juga kakek) dan Alhamdulillah masalahnya tidak diperpanjang lagi.
Kakekku adalah penggemar Sepak
Bola,dulu Tim Sepak Bola Desa ku paling disegani Di Kabupaten Banjarnegara dan
sekitarnya, PSHW (Persatuan Sepak Bola Hisbul Wathan) dan Irawan ( Ikatan
Remaja Wanadadi) sering ikut Kompetisi Sepak Bola antar kampung dan antar
Klub,dan kebetulan lumayan kuat dan sering Juara,Seporternya juga lumayan
disegani ( Holigans Kampung..he..he ) karena terkenal suka berantem.
Aku sering memaksa ikut Kakekku nonton Bola kalau kebetulan bertanding diluar daerah,Cuma suka gak dikasih ikut karena mungkin ngribeti Kakek nanti kalau penontonnya rusuh ( takut cucunya tahu kalau Kakek suka berantem kalau nonton Bola)
Kakekku kompak sekali dengan
Kakaknya yang jadi Carik di Si Boja ( sekarang Desa SiBoja sudah tenggelam
karena Waduk Mrica), dua orang Kakekku itu menurutku orang yang sangat
Misterius tapi sepak terjang beliau berdua cukup meninggalkan nama yang harum
ketika Beliau berdua sudah meninggal dunia.berbeda dengan kakak nya Kakek Mbah
Asmo Pawiro seorang Lurah yang sangat berwibawa dan taat beribadah dan
kebetulan kedua Kakekku sangat segan sama Mbah Lurah Asmo Pawiro sang Kakak.
Keluargaku adalah keturunan Pamong Desa,Jabatan Lurah Wanadadi dari Mbah Asmo Pawiro,akhirnya cucu-cucun nya ada yang menjabat jadi Lurah yaitu Mas Untung dan di Periode sekarang dijabat Oleh Mas Sigit Utoyo..seperti cita-cita Mas Ebiet G Ade dulu yang berharap terpilih jadi Kepada Desa,kadang-kadang aku juga bermimpi juga suatu saat pengin jadi Kepala Desa Wanadadi..he..he,karena pengin juga mengabdikan sisa hidupku untuk Kampung Halaman setelah sebagian besar hidup saya,saya habiskan di perantauan.
Yang pasti saya selalu rindu akan
kampung halamanku,tempat terindah dengan sejuta kenangan masa kecil,( Insya
Allah akan aku tulis di Blog ini semua kenangan masa kecilku,tiap kali ingat ) tempat
dimana kelak saya akan beristirahat untuk selama-lamanya di Tanah dimana aku
dilahirkan.Wanadadi ...tunggu saya pulang.
Denpasar 18 Maret 2018
Saya masih ingat kalau ada maling atau copet tertangkap dan dibawah ke kelurahan pasti harus berhadapan dengan Kakekku.
BalasHapushttp://159.89.197.59/promo-ketupat-bolavita/