Babad desa Wanadadi pertama setelah melihat mata air yang merupakan sumber kehidupan bagi kelangsungan hidup manusia, kemudian orang –orang tersebut membabad hutan disekitar mata air dan mendirikan gubuk / rumah kecil yang terus ditempati kemudian menjadi sebuah perkampungan.
Arti nama desa Wanadadi : dulunya adalah hutan yang berubah menjadi desa arti yang sebenarnya adalah Wanadadi desa. Kemudian nama yang disepakati karena nama desa jadi desa Wanadadi. Tahun 1900 berdiri pasar Wanadadi bernama pasar Wanasekar kemudian berkembang banyak pengunjung dari luar daerah Wanadadi. Tahun 1939 pengusiran kaum Tinghoa dari desa Wanadadi, satu – satunya kota kawedanan yang tidak ditempati oleh keturunan Tionghoa / Cina.
Di Wanadadi terdapat pemakaman keramat dengan nama kuburan jati, konon ceritannya kuburan seorang yang sakti, setiap orang itu dibunuh kalau jasadnya masih berkumpul bisa hidup lagi yang akhirnya pemakamannya dibuat menjadi 3 lubang dan jasadnya secara terpisah. Pemakaman umum terdapat sebuah makam prajurit Mataram dalam masa itu yang diutus dari Mataram untuk melawan tentara Belanda.
Selanjutnya gambaran tentang sejarah Kepemimpinan Desa Wanadadi dalam masa ke masa :
| TAHUN | PEMIMPIN (KEPALA DESA) | KETERANGAN |
|
1700 – 1920 |
DIPASURA I – DIPASURA V |
Kepala Desa ke 1-7 SEUMUR HIDUP |
| WANGSA DIKRAMA I – WANGSA DIKRAMA II | ||
| 1920 -1945 | IRSYAD | Kepala Desa ke – 08 SEUMUR HIDUP |
| 1945- 1973 | ASMO PAWIRO
 |
Kepala Desa ke – 09 PERATURAN DAERAH |
| 1973 s/d 1989 | M. CHARIRI | Kepala Desa ke – 10 16 TAHUN |
| 1989 s/d 1999 | UNTUNG PRAPTOYO | Kepala Desa ke – 11 10 TAHUN |
| 1998 s/d 2007 | H. SUPRATIKNO | Kepala Desa ke – 12 8 TAHUN |
| 2007 s/d 2013 | H. AMAN SANTOSO | Kepala Desa ke – 13 6 TAHUN |
| 2013 – Sekarang | SIGIT UTOYO | Kepala Desa ke – 14 |
sumber : http://wanadadi.desa.id/sejarah-desa-wanadadi/
0 comments:
Posting Komentar