Entah kenapa akhir-akhir ini aku begitu sering teringat Almarhum
Ibuku,padahal sampai hari ini sudah Lebih dari
saat itu aku baru tamat SMP,dan adik-adikku masih kecil-kecil
semua,bahkan adikku yang bungsu Dewi baru berumur 3 tahun saat ibukku
meninggal.
Dini hari 1 hari menjelang Lebaran Tahun 1983,Ibuku menyerah melawan
penyakitnya,penyakit Liver dan gagal ginjal membuat ibuku harus
menghadap Allah ketika umat Muslim sedang bersiap-siap merayakan hari
kemenangan,tak terkirakan kesedihan kami waktu itu.
Air mata saja tidak cukup untuk menggambarkan rasa duka cita
kami,rasanya terlalu berat yang harus kami tanggung,kehilangan sosok
seorang Ibu yang luar biasa buat kami anak-anaknya,seorang Ibu yang
sangat bijaksana,seorang Ibu yang mau bekerja keras untuk kebahagiaan
kami anak-anaknya.
Ibuku sangat keras mendidik kami anak-anaknya,keras tapi penuh kasih
sayang,apapun yang kami minta saat itu selalu Ibu turuti,dalam segala
hal ibu selalu berusaha untuk menyenangkan kami semua,mengenai makanan
misalnya,Ibu tahu persis semua kesukaan kami semua anak-anaknya.
Setiap pulang sekolah pasti sudah tersedia masakan kesukaan kami
masing-masing,Ibuku juga mendidik agar kami menjadi anak yang tidak
malas,setiap bangun pagi sehabis Sholat Subuh kami semua harus bekerja
membersihkan rumah,menyapu,mengepel lantai,membersihkan perabot
rumah,kaca jendela dll,semua anaknya harus mau melakukan itu semua.
Hampir tiap akhir bulan pasti Ibu dan Ayah kami mengajak kami berdarma
wisata ketempat-tempat yang menyenangkan buat kami,ke pantai,ke Museum
dll.Ibu selalu pengin anak-anaknya senang.
Tapi pada akhirnya kami semua harus menerima kenyataan,Ibuku harus
menghadap Sang Khalik,sakit selama hampir 3 Bulan,ibukku seperti
menunggu waktu dipanggil Allah pada hari yang penuh Magfirah,hari yang
kata Allah semua dosa akan diampuni.
Ada rasa lega tersendiri ketika Ibuku meninggal dalam keadaan suci,Insya
Allah semua dosanya telah diampuni lewat sakit yang panjang dan dihari
pengampunan,seperti yang pernah saya dengar dari seorang Kyai,bahwa
orang yang meninggal karena sakit pada Bulan Ramadhan,maka tidak ada
pertanyaan Kubur dan siksa Kubur,mudah-mudahan benar adanya dan ibu
mendapat tempat yang mulia disisi Allah Swt.
Ibukku adalah anak tunggal,jadi meninggalnya Ibu membuat kakek dan
nenekku benar-benar kehilangan,kesedihan mereka mungkin melebihi
kami.karena kakekku saking sedihnya sampai ngomong bahwa tidak lama lagi
akan menyusul Ibuku,dan itu terbukti,10 bulan kemudian Kakek menyusul
Ibu menhadap Allah Swt,semoga amal ibadahnya diterima disi Allah Swt.
Kenangan dan kasih sayang Ibuku tidak pernah tergantikan,sampai hari
ini,meskipun 1 tahun kemudian kami mendapat Ibu baru,karena ayahku
menikah lagi,
Sekarang ini kami hanya bisa mengenang dan mengirim doa setiap
saat,kepada anak-anakku juga selalu aku ceritakan tentang eyang Uti nya
Almarhum semua kebaikan-kebaikannya,hingga anak-anakku meskipun tidak
pernah bertemu langsung dengan neneknya tetap bangga karena menjadi cucu
dari Eyang Uti Purwati,yang selama hidupnya selalu baik kepada semua
orang,Bu,beristirahatlah dengan tenang,kami semua anak dan cucu-cucumu
sangat mencintai Ibu.
( Tulisan ini mungkin tidak berguna bagi orang lain,tapi sekedar
kenangan buat orang-orang yang sangat kami cintai,dan telah lebih dulu
menghadap Allah)
30 tahun beliau pergi
meninggalkan kami semua,
0 comments:
Posting Komentar